Posted in Kotbah GBI ROCK Tampa, Rohani

Connect For Unity

Bpk. Budiman Koswara

rockManusia hidup ada tiga fase: dependent, independent, dan interdependent. Dependent meggambarkan seorang bayi yang lahir dan masih tergantung kepada orang lain, salah satunya adalah ibunya.
Lambat laun bayi itu akan tumbuh besar dan dia akan belajar untuk mandiri dan tidak tergantung dengan orang lain (independent). Setelah dia beranjak dewasa, manusia akan saling tergantung antara satu dengan yang lain (interdependent) karena manusia adalah makhluk sosial. Dalam Mat 7:12, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Dalam Peng 4:9-12, “Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” Ada tiga poin penting dalam membangun hubungan kita dengan Tuhan:

  1. Be Loyal & Faithful

Peng 4:10, “Kalau yang seorang jatuh yang lain dapat menolongnya. Tetapi kalau seorang jatuh, padahal ia sendirian, celakalah dia, karena tidak ada yang dapat menolongnya.” (BIS) Kita harus menjadi sahabat yang baik dalam kehidupan kita. Sahabat disini diceritakan pada Ams 17:17, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Ketika anda senang, teman anda akan mengenal anda. Namun seorang sahabat sejati akan tetap ada walaupun dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Dalam Ams 18:24, “Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.”

  1. Be True & Pure

Peng 4:11, “Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?” Ada mitos yang mengatakan, “persahabatan yang baik tidak boleh ada gesekan! Tidak boleh ada tantangan.” Hal ini tidaklah benar. Butuh sebuah gesekan untuk mengasah karakter kehidupan antara satu sama lain. Dalam Ams 29:11, “Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.”

Ingatkah anda cerita Paulus dan Barnabas? Dalam Kis 9:26-27 dituliskan, “Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.” Terdapat perbedaan pendapat antara Paulus dan Barnabas. Hal ini terlihat dalam Kis 15:36-40, “Tetapi beberapa waktu kemudian berkatalah Paulus kepada Barnabas: “Baiklah kita kembali kepada saudara-saudara kita di setiap kota, di mana kita telah memberitakan firman Tuhan, untuk melihat, bagaimana keadaan mereka.” Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan

Ef 4:26, “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Ams 27:5, “Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.” Kadangkala kita merasa sungkan untuk mengatakan kebenaran dan memberikan teguran. Padahal hal itu harus kita buang dalam diri kita agar segala sesuatu bisa terselesaikan dengan baik.

  1. Be Protective

Peng 4:12, “Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” Butuh teguran yang nyata agar kita dapat merubah kehidupan itu. Seorang teman sejati akan mengur dengan nyata. Dalam Ams 25:11, “Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.” Cara menegur dapat kita lihat melalui T.H.I.N.K. (True, Helpful, Inspiring, Necesarry, Kind). Setelah menegur orang tersebut, kita harus memberikan kesempatan yang kedua. Seperti halnya perdebatan antara Paulus dan Barnabas. Barnabas memberikan kesempatan yang kedua kepada Markus. Hal ini terbukti dalam 2 Tim 4:11, “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.” Markus memperbaiki kesalahan yang telah ia lakukan dan dia merubah hidupnya sejalan dengan Tuhan.

 

Kita semua adalah orang-orang yang diberikan kesempatan kedua dalam kehidupan ini. Dalam Rom 5:8, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” Kita harus memberikan kesempatan kedua untuk orang-orang yang telah menyakiti kita. Tuhan pun memberikan kita kesempatan kedua untuk bertobat.

Sumber : Ringkasan kotbah Minggu (29 Maret 2015) di GBI R.O.C.K Tampa

Leave a comment